Cerita Karir

7 Tips Interview Kerja Biar Nggak Grogi di Depan HR

Interview kerja sering kali jadi momen paling menegangkan bagi para pencari kerja. Bahkan orang dengan pengalaman sekalipun bisa merasa grogi ketika harus berhadapan langsung dengan HR (Human Resources). Rasa grogi ini wajar, karena kita ingin menampilkan versi terbaik dari diri sendiri. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, grogi justru bisa mengganggu performa saat interview. Di…

Interview kerja sering kali jadi momen paling menegangkan bagi para pencari kerja. Bahkan orang dengan pengalaman sekalipun bisa merasa grogi ketika harus berhadapan langsung dengan HR (Human Resources). Rasa grogi ini wajar, karena kita ingin menampilkan versi terbaik dari diri sendiri. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, grogi justru bisa mengganggu performa saat interview.

Di era dunia kerja Indonesia tahun 2025, interview tidak hanya menguji kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi juga mengukur kepribadian, komunikasi, dan kesesuaian dengan budaya perusahaan. Oleh karena itu, menguasai teknik interview dan mengatasi rasa grogi adalah kunci penting untuk sukses mendapatkan pekerjaan.

Artikel ini akan membahas 7 tips praktis yang bisa kamu terapkan agar tetap tenang, percaya diri, dan tampil maksimal saat interview kerja bersama HR.


Mengapa Banyak Orang Grogi Saat Interview?

Sebelum membahas tips, penting untuk memahami kenapa interview bisa menimbulkan rasa grogi:

  1. Takut gagal → khawatir tidak diterima kerja.
  2. Kurang persiapan → belum riset perusahaan atau tidak tahu cara menjawab.
  3. Takut dinilai → merasa setiap gerakan dan kata akan dikritisi.
  4. Pengalaman pertama → interview pertama kali sering kali terasa menakutkan.
  5. Overthinking → membayangkan pertanyaan sulit yang belum tentu ditanyakan.

Rasa grogi sebenarnya normal. Yang terpenting adalah bagaimana kamu mengendalikannya agar tidak mengganggu jalannya interview.


Persiapkan Diri dengan Matang

Kunci utama mengatasi grogi adalah persiapan.

Apa yang perlu dipersiapkan?

  • Riset Perusahaan: pahami visi, misi, produk, layanan, dan budaya perusahaan. HR akan terkesan jika kamu tahu detail perusahaan.
  • Pelajari Job Description: pahami skill dan tanggung jawab yang dibutuhkan.
  • Siapkan Jawaban Pertanyaan Umum: contoh: “Ceritakan tentang diri Anda”, “Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”.
  • Persiapkan Pertanyaan untuk HR: tunjukkan rasa penasaran tentang perusahaan, misalnya soal peluang pengembangan karir.

Contoh nyata:

Bayangkan kamu melamar di perusahaan teknologi. Jika HR bertanya, “Apa yang membuat kamu tertarik bekerja di sini?”, kamu bisa menjawab:
“Saya kagum dengan komitmen perusahaan dalam digitalisasi layanan. Sebagai seseorang yang berpengalaman di bidang IT, saya ingin berkontribusi menghadirkan solusi yang lebih efisien bagi pengguna.”

Jawaban ini menunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset dan punya motivasi jelas.


Gunakan Teknik STAR dalam Menjawab Pertanyaan

HR suka mendengar jawaban yang terstruktur. Teknik STAR (Situation, Task, Action, Result) bisa membantu.

  • Situation: jelaskan situasi atau tantangan.
  • Task: ceritakan tugas atau tanggung jawabmu.
  • Action: apa yang kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah.
  • Result: hasil nyata dari tindakanmu.

Contoh:

Pertanyaan HR: “Ceritakan pengalamanmu mengatasi masalah dalam tim.”

Jawaban STAR:

  • Situation: “Saat bekerja di proyek marketing, tim saya mengalami penurunan engagement di media sosial.”
  • Task: “Saya bertanggung jawab meningkatkan interaksi dalam waktu 1 bulan.”
  • Action: “Saya membuat konten interaktif berupa polling dan Q&A untuk audiens.”
  • Result: “Engagement naik 45% hanya dalam 3 minggu.”

Dengan metode ini, jawabanmu jadi lebih meyakinkan.


Latihan Interview dengan Simulasi

Latihan bisa mengurangi rasa grogi karena otak terbiasa menghadapi situasi interview.

Cara latihan:

  • Minta teman atau mentor berpura-pura jadi HR.
  • Rekam jawabanmu lewat kamera, lalu evaluasi bahasa tubuh dan nada bicara.
  • Latihan di depan kaca untuk melatih ekspresi wajah.

Semakin sering latihan, semakin percaya diri saat interview sesungguhnya.


Atur Bahasa Tubuh dan Intonasi Suara

HR tidak hanya menilai jawaban, tetapi juga bahasa tubuh.

Yang perlu diperhatikan:

  • Duduk tegak → menunjukkan percaya diri.
  • Kontak mata → tanda kamu serius.
  • Senyum ringan → memberi kesan ramah.
  • Nada bicara jelas → jangan terlalu cepat atau terlalu pelan.

Bahasa tubuh yang positif bisa membantu menutupi rasa grogi dan membuat HR lebih nyaman berbicara denganmu.


Kelola Rasa Cemas dengan Teknik Relaksasi

Rasa grogi bisa dikendalikan dengan trik sederhana:

  • Tarik napas dalam-dalam sebelum masuk ruang interview.
  • Minum air putih untuk menenangkan tubuh.
  • Berpikiran positif: bayangkan interview berjalan lancar.
  • Ubah mindset: anggap interview sebagai percakapan, bukan ujian.

Banyak kandidat gagal bukan karena tidak punya skill, tapi karena rasa cemas menguasai mereka.


Tanyakan Balik dengan Cerdas

HR akan terkesan jika kamu aktif bertanya.

Contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan:

  • “Bagaimana budaya kerja di sini?”
  • “Apakah perusahaan memiliki program pengembangan karir?”
  • “Apa tantangan terbesar di posisi ini?”

Pertanyaan ini menunjukkan bahwa kamu serius mempertimbangkan masa depanmu di perusahaan tersebut.


Latih Diri untuk After-Interview Follow-Up

Setelah interview, jangan lupa kirim ucapan terima kasih via email.

Contoh email singkat:
“Terima kasih atas kesempatan interview hari ini. Saya semakin termotivasi untuk bergabung dan berkontribusi pada perusahaan. Semoga bisa menjadi bagian dari tim hebat di sini.”

Gestur sederhana ini bisa meningkatkan peluangmu dilirik HR.


Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Selain tips di atas, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan kandidat:

  1. Datang terlambat.
  2. Menjawab dengan terlalu singkat tanpa penjelasan.
  3. Membicarakan gaji terlalu cepat.
  4. Tidak melakukan riset perusahaan.
  5. Membawa energi negatif (mengeluh tentang pekerjaan sebelumnya).

Kesimpulan

Interview kerja dengan HR memang menegangkan, tapi rasa grogi bisa dikendalikan dengan persiapan matang, teknik STAR, latihan, dan mindset positif. Ingat, HR bukan mencari kandidat sempurna, melainkan kandidat yang paling sesuai dengan budaya dan kebutuhan perusahaan.

Dengan menerapkan 7 tips di atas, kamu bisa tampil lebih percaya diri, membuat HR terkesan, dan meningkatkan peluang diterima kerja.

Siap Bermitra?

Wujudkan Talenta Unggul Bersama Jasa Outsourcing Terpercaya!

Kami berkomitmen menghadirkan talenta berkualitas dengan perpaduan hard skill dan soft skill terbaik, demi mendukung kinerja dan pertumbuhan bisnis Anda.

Hubungi Kami