Profesi sales sering disebut sebagai “jantung” perusahaan. Tanpa penjualan, perusahaan tidak akan mendapatkan pemasukan. Namun, di balik pentingnya posisi ini, ada tekanan besar: target. Setiap bulan, bahkan setiap minggu, sales harus mencapai angka tertentu.
Tahun 2025, dunia sales di Indonesia semakin dinamis. Perubahan perilaku konsumen, munculnya platform digital baru, dan persaingan antarbrand membuat peran sales semakin kompleks. Bukan hanya soal menjual produk, tapi juga membangun hubungan, membaca data, dan memberikan solusi bagi pelanggan.
Artikel ini akan membahas berbagai trick produktif agar sales tetap fokus, konsisten, dan tidak meleset dari target.
Mengapa Sales Sering Gagal Capai Target?
- Kurang Manajemen Waktu
Sales terlalu sibuk dengan aktivitas yang tidak produktif. - Fokus pada Prospek yang Salah
Menghabiskan waktu pada klien yang tidak potensial. - Kurang Follow-Up
Banyak sales gagal closing karena tidak melakukan tindak lanjut. - Tidak Memanfaatkan Data
Padahal data bisa membantu memahami kebutuhan konsumen. - Mental Drop karena Penolakan
Sering ditolak membuat motivasi cepat hilang.
Trick 1: Gunakan CRM (Customer Relationship Management)
CRM adalah software untuk mencatat, melacak, dan mengelola prospek.
Manfaat:
- Semua data klien tersimpan rapi.
- Sales bisa tahu riwayat komunikasi dengan pelanggan.
- Memudahkan follow-up tepat waktu.
Contoh CRM populer: HubSpot, Salesforce, Zoho.
Trick 2: Terapkan 80/20 Rule (Pareto Principle)
Prinsip ini menyebutkan: 80% hasil berasal dari 20% usaha yang tepat.
Artinya, jangan habiskan waktu untuk prospek yang tidak potensial. Fokus pada 20% klien yang punya peluang besar untuk membeli.
Trick 3: Prioritaskan Follow-Up dalam 48 Jam
Banyak peluang hilang hanya karena sales terlalu lama menghubungi klien kembali.
Tips:
- Catat jadwal follow-up di kalender digital.
- Gunakan email otomatis atau reminder.
- Tawarkan solusi, bukan sekadar mengingatkan.
Trick 4: Bangun Personal Branding
Sales modern harus punya identitas profesional, terutama di media sosial.
Cara:
- Optimalkan profil LinkedIn.
- Posting insight tentang industri.
- Tampilkan testimoni klien yang puas.
Branding yang baik membuat klien lebih percaya sebelum bertemu langsung.
Trick 5: Gunakan Data untuk Strategi Penjualan
Data bukan hanya milik tim marketing. Sales juga harus bisa menganalisis data pelanggan.
Contoh penggunaan data:
- Mengetahui produk mana yang paling diminati.
- Melihat tren belanja konsumen.
- Mengatur strategi upselling & cross-selling.
Trick 6: Atur Waktu dengan Teknik Time Blocking
Sales sering multitasking, tapi itu bisa membuat produktivitas menurun.
Gunakan time blocking: bagi waktu menjadi blok khusus, misalnya:
- 09.00–11.00 → prospecting (mencari klien baru).
- 11.00–14.00 → meeting klien.
- 15.00–17.00 → follow-up & administrasi.
Trick 7: Kuasai Soft Skill Negosiasi
Sales bukan soal memaksa orang membeli, tapi menciptakan win-win solution.
Tips negosiasi:
- Dengarkan kebutuhan klien lebih dulu.
- Jangan buru-buru kasih diskon.
- Tawarkan nilai tambah produk.
Trick 8: Jaga Motivasi dengan Mindset Positif
Sales pasti sering menghadapi penolakan. Rahasianya ada di mental tahan banting.
Cara menjaga motivasi:
- Catat pencapaian kecil setiap hari.
- Ikut komunitas sales untuk berbagi pengalaman.
- Dengarkan podcast motivasi saat perjalanan kerja.
Contoh Nyata di Indonesia
- Sales properti → closing lebih cepat dengan CRM dan konten Instagram.
- Sales FMCG → menggunakan data retail untuk menentukan jalur distribusi.
- Sales B2B → memanfaatkan LinkedIn untuk networking dan lead generation.
Kesalahan yang Harus Dihindari Sales
- Menunda pekerjaan penting.
- Terlalu fokus menjual, lupa membangun hubungan.
- Tidak memahami produk dengan detail.
- Mengabaikan feedback pelanggan.
- Kurang belajar skill digital terbaru.
Tips Karir untuk Gen Z yang Ingin Jadi Sales
- Mulai dengan memahami psikologi konsumen.
- Kuasai tools digital marketing & CRM.
- Jangan takut ditolak, jadikan pengalaman.
- Bangun gaya komunikasi yang otentik, bukan template.
Kesimpulan
Menjadi sales sukses bukan hanya soal bakat, tapi soal strategi produktif. Dengan memanfaatkan CRM, fokus pada prospek potensial, rajin follow-up, membangun personal branding, menggunakan data, mengatur waktu, dan menjaga mental positif, sales bisa mencapai target bahkan melampauinya. Profesi sales akan tetap relevan di 2025, dan mereka yang produktif akan menjadi pilar utama pertumbuhan perusahaan.