Skill komunikasi adalah kunci penting dalam dunia kerja. Tahun 2025, di tengah persaingan kerja yang semakin ketat, kemampuan berkomunikasi yang baik bisa menjadi pembeda antara kandidat yang diterima atau ditolak.
Mengapa Komunikasi Penting dalam Interview?
- Mencerminkan Kepribadian
Cara berbicara bisa menunjukkan apakah kamu percaya diri, ramah, atau profesional. - Membantu HR Memahami Skill
Skill teknis akan sulit dinilai jika kamu tidak bisa menjelaskannya dengan jelas. - Menunjukkan Kecocokan dengan Budaya Perusahaan
Setiap perusahaan punya budaya komunikasi yang berbeda. - Meningkatkan Kepercayaan HR
Komunikasi yang baik membuat HR yakin kamu mampu berinteraksi dengan tim maupun klien.
Tantangan Komunikasi yang Sering Dihadapi Kandidat
- Grogi dan Cemas
Sering membuat bicara terbata-bata. - Menggunakan Filler Words
Kata “eehh”, “anu”, “kayak” membuat jawaban terdengar kurang profesional. - Jawaban Terlalu Panjang atau Terlalu Singkat
Tidak fokus pada inti jawaban. - Kurang Eye Contact
Terlihat kurang percaya diri. - Intonasi Tidak Jelas
Bicara terlalu pelan atau terlalu cepat.
Cara Meningkatkan Skill Komunikasi untuk Interview
1. Latihan Storytelling
Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menjawab pertanyaan.
- Situation → ceritakan latar belakang masalah.
- Task → apa tanggung jawabmu.
- Action → langkah apa yang kamu ambil.
- Result → hasil yang dicapai.
Contoh:
Pertanyaan HR: “Ceritakan pengalamanmu memimpin tim.”
Jawaban STAR: ceritakan situasi, tugasmu, langkah yang diambil, lalu hasil nyata (misalnya, target tercapai 120%).
2. Perhatikan Bahasa Tubuh
Komunikasi tidak hanya kata-kata. Bahasa tubuh bisa memperkuat pesan.
- Duduk tegak, jangan menyandar terlalu santai.
- Senyum tipis saat memperkenalkan diri.
- Gunakan gerakan tangan secukupnya.
- Jaga kontak mata dengan HR.
3. Latihan dengan Simulasi Interview
Mintalah teman atau mentor untuk menjadi interviewer.
- Rekam video untuk mengevaluasi ekspresi dan intonasi.
- Perhatikan apakah kamu sering mengulang kata tertentu.
- Koreksi cara duduk, kontak mata, dan nada bicara.
4. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Jelas
Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis berlebihan. HR ingin mendengar jawaban yang mudah dipahami, bukan jawaban yang rumit.
5. Latih Intonasi dan Kecepatan Bicara
- Jangan bicara terlalu cepat → bisa terdengar gugup.
- Jangan bicara terlalu pelan → bisa terdengar tidak yakin.
- Gunakan intonasi naik-turun agar tidak monoton.
6. Latihan Eye Contact
Eye contact yang baik menunjukkan rasa percaya diri. Namun jangan menatap terlalu lama karena bisa membuat interviewer tidak nyaman.
7. Siapkan Pertanyaan Balik
Komunikasi bukan hanya menjawab, tapi juga bertanya.
Contoh:
- “Bagaimana budaya kerja di sini?”
- “Apakah ada peluang pengembangan karir untuk posisi ini?”
Pertanyaan balik menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dengan perusahaan.
Tips Tambahan untuk Gen Z
Banyak kandidat Gen Z yang terbiasa berkomunikasi lewat chat atau media sosial, sehingga terkadang kesulitan berbicara tatap muka. Berikut tips khusus:
- Latihan berbicara di depan cermin setiap hari.
- Ikut komunitas atau organisasi untuk melatih public speaking.
- Posting konten edukatif di media sosial untuk melatih cara menyampaikan pesan.
Kesalahan yang Harus Dihindari
- Menjawab dengan asal-asalan tanpa struktur.
- Mengkritik perusahaan lama terlalu keras.
- Menggunakan bahasa gaul berlebihan.
- Menghindari kontak mata sama sekali.
- Menjawab dengan “saya tidak tahu” tanpa usaha menjelaskan.
Contoh Jawaban Baik dan Buruk
Pertanyaan: “Apa kelemahan Anda?”
- Jawaban Buruk: “Saya perfeksionis banget, jadi sering kerja lama.”
- Jawaban Baik: “Saya dulu sering kesulitan mengatur waktu. Tapi setelah mencoba metode manajemen waktu seperti to-do list dan aplikasi kalender, saya bisa lebih produktif.”
Jawaban baik menunjukkan kesadaran diri sekaligus solusi.
Kesimpulan
Komunikasi adalah jembatan antara skill teknis yang kamu miliki dengan penilaian HR. Dengan latihan storytelling, memperhatikan bahasa tubuh, menggunakan bahasa sederhana, serta melatih intonasi dan eye contact, kamu bisa tampil lebih percaya diri saat interview. Ingat, komunikasi bukan soal berbicara lancar saja, tapi bagaimana pesanmu bisa dipahami dan meyakinkan HR bahwa kamu adalah kandidat terbaik